Potensial Jalur KA Rangkas-Labuan Dihidupkan

"Di Banten, selain jalur Saketi-Bayah yang belum aktif, masih ada jalur KA non aktif yang lain,
seperti lintas Rangkasbitung-Labuan sejauh 56 km sangat mendesak untuk diaktifkan, " ungkap pakar transportasi Djoko Setijowarno kepada Sukarno (penulis buku, jurnalis, anggota PPWI dan pendiri Mediajatengonlen.com) di Semarang, beberapa waktu lalu.


Djoko mengungkapkan bahwa dulunya, di jalur ini, puluhan kg ikan dari Labuan diangkut menuju Stasiun Tanah Abang yang berjarak 129 km. Dari Tanahabang biasanya mengangkut garam untuk keperluan pembuatan ikan asin di Labuan. Labuan sebagai penghasil ikan dapat menjadi pemasok konsumsi ikan bagi warga Jakarta.
Rangkasbitung-Labuan terdapat stasiun Pandeglang, Saketi, Menes. Kondisi stasiun tersebut masih berwujud bangunan. Meski tidak seutuh seperti sedia kala. Dengan mengaktifkan jalur ini, selanjutkan dapat meneruskan ke lintas cabang dari Saketi ke Bayah sejauh 89 km.
Disamping itu, di dekatnya sudah dikembangkan kawasan industri dan pariwisata Tanjung Lesung yang cukup terkenal. Selain rencana membangun tol dari ruas Jakarta-Merak, tidak ada salahnya dibangun pula jalan rel dari Labuan atau Menes.
"Tersedianya jalan rel menuju Tanjung Lesung cukup mendukung distribusi barang dan pengembangan pariwisata di Provinsi Banten. Dengan mengaktifkan jalan rel, ada alternatif bermobilitas bagi warga selain jalan raya, " tutur Djoko yang juga alumni Undip dan ITB.

Related product you might see:

Share this product :

Post a Comment

 
Support : Sukarno Pressindo | Fatimah Pressindo | Putri Boga
Copyright © 2011. Media Jateng Onlen - All Rights Reserved
Template Created by Sukarno Pressindo Published by Fatimah Pressindo
Proudly powered by Sukarno