Problem UMKM di Thailand di antaranya lack of access to formal financial market, institutional policy, entrepreneurship and human resources, technology and management capability. Problem UMKM di Malaysia di antaranya lack of capacity, lack of access to formal financial market. Problem UMKM di China di antaranya lack of access to formal financial market, huge regional disparity in development of SME sector (Eastern-Western china), lack of entrepreneurship.
Sugiyanto juga memaparkan pengalaman berbagai negara dalam memberdayakan dan mengembangkan UMKM. Di China, upaya yang dilakukan antara lain: improving business support services, improving SMEs capacity of technology, dan developing industrial cluster. Di Thailand, upaya yang dilakukan antara lain: penguatan dukungan sistem keuangan untuk UMKM, meningkatkan akses pasar UKM, mengembangkan wirausaha dan sumber daya manusia pelaku UKM, menyediakan lingkungan bisnis yang kondusif, mengembangkan jejaring UKM dan cluster, mengembangkan usaha mikro dan usaha yang berbasis masyarakat.
Sugiyanto mengungkapkan strategi pengembangan UKM Indonesia. Hampir semua strategi yang dilakukan China, Thailand, dan Malaysia sudah dirumuskan Indonesia. Apa yang salah? tanyanya. Sugiyanto pun menawarkan alternatif solusi. Kurangi "asymmetric information", saling "berebut" dan "merasa berhak", sehingga tidak fokus. Dorong pembentukan "Bank UKM".
Post a Comment