Populasi Sapi Potong di Jateng 1,5 juta ekor

Ir. Agus Wariyanto, S.IP, MM Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak khawatir dengan adanya qurban. "Karena ternaknya sangat cukup, "ungkap Agus di Lantai 3 Gedung DPRD Jateng Jl Pahlawan Kota Semarang, Senin 7 September 2015. "Karena aman dikonsumsi. Baik itu mengenai kuantitas maupun kualitasnya. Kedua, utuh, daging itu sehat, secara kesehatan oke, utuh itu tidak tercampur. Halal, tentu saja termasuk teknik penyelembihan. Mulai ternak datang, dipuasakan dulu. Misalnya 12 jam. Pada saat ternak datang itu stres. Pada saat stres dipotong, dagingnya juga akan alot. Dinormalkan dulu selama 12 jam. Di samping itu ada manfaatnya," kata Agus kepada Sukarno (penulis buku dan novel, jurnalis dan anggota PPWI) dan para jurnalis dari berbagai media.
Pada saat ternak dipotong, cara merobohkan juga ada tekniknya. Pada saat sudah dipotong, daging jangan lebih dari enam jam, harus sudah terdistribusi. Kalau lebih dari enam jam itu kan sudah mulai membusuk. Harus ada semacam pendingin. "Sehingga ini sedang kami buat modelnya. Model yang tahun depan menjadi semakin baik. Syukur jika suatu saat kita bisa punya mobil yang khusus ada pendinginnya kemudian bisa didistribusi ke masyarakat yang ada di daerah pinggiran. Syukur kalau itu bisa diolah. Jadi qurban tidak hanya hari H satu hari, tapi tiga hari. Mesti ada pembagian. Umumnya kalau tidak hari pertama, tidak ini. Padahal ini kan bisa dibagi,"ungkap Agus.
Untuk kesehatan hewan, kami punya balai kesehatan hewan, kami juga punya bidang kesehatan hewan, kami juga punya teman-teman di kabupaten/kota yang terkait dengan dokter hewan, paramedis, dan sebagainya. Kaitan dengan kesehatan hewan nanti kita akan turun. H-7 kita sudah mulai, kemudian nanti khususnya H-2.
Ternak yang akan disembelih betul-betul ternak yang sehat. Sehingga nanti pemerintah akan memberikan misalnya ada kalung warna kuning. Itu ternak, Surat keterangan kesehatan hewan. Itu penting. Apabila ternak itu sakit otomatis ini harus diobati. Dan obat itu dijamin. Bila dicek setelah disembelih ternyata hatinya ada cacing, apa upayanya. Mana yang bisa dikonsumsi, mana yang tidak. Itu upaya kita. 
Cara menyembelih pun kadang-kadang menyalahi, terbalik. Jadi misalnya, ada ternak yang lari, ngamuk. Karena stres melihat ternak disembelih. Yang ada kan dikumpulkan. Jadi itu harus dipisah. Kalau ada yang ngamuk itu gara-gara SOP nya salah.
Kerawanan terkait penyembelihan hewan qurban. itu terkait dengan penyakit. Jangan sampai masyarakat itu mengkonsumsi. Jangan sampai sapi itu mempunyai penyakit.
Kedua, kesejahteraan hewan, kesrawan. Bagaimana kita memperlakukan hewan sesuai kodratnya. Tetapi kita juga memperlakukan dengan SOP yang betul. Ada beberapa cara. Misalnya, kerongkongannya harus putus, nadinya harus putus. Saluran pernapasan harus putus. 
Para pengawas dari mahasiswa Undip, Sementara uji coba di Kota Semarang ada sepuluh asisten. Balai kesehatan hewan dan kepala bidang. Kami bekerja dengan perguruan tinggi dan dinas peternakan kabupaten/kota.
"Sapi di Jawa Tengah 1,5 juta ekor untuk sapi potong. Kalau untuk itu sudah kita hitung. Paling berkurang dua persen. Kami sudah antisipasi. Kemungkinan pengurasan. Populasi sapi potong, nomor 2 setelah Jawa Timur. Sehingga tidak ada masalah. Saya kira untuk masyarakat tidak perlu khawatir. Karena ada sapi, kerbau, kambing, domba," kata Agus.

Related product you might see:

Share this product :

Post a Comment

 
Support : Sukarno Pressindo | Fatimah Pressindo | Putri Boga
Copyright © 2011. Media Jateng Onlen - All Rights Reserved
Template Created by Sukarno Pressindo Published by Fatimah Pressindo
Proudly powered by Sukarno