KPKN Dukung Rencana Doa Nasional Rawat NKRI

Detail
KPKN Dukung Rencana Doa Nasional Rawat NKRI  Bandung - Sehari setelah di-release ke publik tentang rencana kegiatan bertajuk *"Doa Nasional Rawat NKRI"*, berbagai elemen bangsa mulai memberikan respon atas rencana tersebut. Salah satunya dari para raja, sultan dan bangsawan yang tergabung dalam Komite Pemersatu Keraton Nusantara atau disingkat KPKN.  Pernyataan dukungan dari ratusan pewaris kepemimpinan dan keluarga kerajaan itu disampaikan langsung oleh sesepuh KPKN, YM Raja Caruban Nagari kepada Ketua Umum PPWI, Wilson Lalengke, Minggu, 28 Januari 2018. Raja Caruban Nagari yang merupakan keturunan dari Sunan Gunung Jati itu menyatakan sangat mengapresiasi rencana diadakannya Doa Nasional Rawat NKRI ini.  "Secara pribadi dan atas nama para YM raja, sultan, bangsawan dan ksatria yang tergabung dalam Komite Pemersatu Keraton Nusantara, saya menyampaikan apresiasi atas gagasan menyelenggarakan doa nasional untuk menjaga dan memelihara keutuhan NKRI. Kami para anggota KPKN mendukung penuh dan siap berpatisipasi menyukseskan acara ini," demikian pesan WhatsApp dari YM Raja Caruban Nagari yang berpusat di Cirebon, Jawa Barat itu.  Tidak hanya pesan WhatsApp, beberapa anggota KPKN yang juga aktif di berbagai organisasi budaya, seni, dan komunitas spiritual di Jawa Barat menyampaikan dukungan nyata dengan menyediakan waktu, tenaga, dan lain-lain untuk membantu menjadi panitia apabila diperlukan. "Jika diperlukan, saya dan kawan-kawan di jaringan pelestari Budaya Pasundan siap membantu menjadi panitia," ujar Putri Nadyah Rahmah Dewi Kencana yang berdomisili di Bandung.  Sejalan dengan sesepuh KPKN, beberapa pesan berisi pernyataan dukungan juga datang dari Raden Tiro Buono di Madura, Raden Mas Haryo Setawisesa dari Tumapel Singasari Malang, dan Raden Senopati Aryamangkurat Caruban Nagari di Bandung.  Menanggapi respon positif dari para sesepuh dan anggota KPKN tersebut, Wilson menyatakan sangat senang dan bangga terhadap kepedulian para pewaris trah kerajaan dan kesultanan nusantara. "Semoga kegiatan ini dapat terealisasi dan berjalan dengan baik dan lancar berkat upaya dan doa kita semua. Dukungan dari para raja, sultan, pimpinan adat, budayawan dan semua elemen bangsa sangat penting dan bermakna bagi terselenggaranya acara dimaksud, terimakasih atas dukungan ini," ungkap Wilson. (APL/Red)

PPWI Nasional Siap Menggelar Acara Doa Nasional Rawat NKRI

Detail

*PPWI Nasional Siap Menggelar Acara Doa Nasional Rawat NKRI*

*_KOPI,_* Jakarta - Dewan Pengurus Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (DPN PPWI) akan menggelar perhelatan akbar bertajuk *"Doa Nasional Rawat NKRI"* pada bulan Mei 2018 mendatang. Hal itu disampaikan Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA kepada media ini melalui pesan WhatsApp-nya, Sabtu, 27 Januari 2018.

"PPWI Nasional sedang mempersiapkan acara doa bersama dari warga oleh warga untuk bangsa Indonesia. Nama acaranya *Doa Nasional Rawat NKRI*, melibatkan sebanyak mungkin elemen dan sub elemen bangsa dari seluruh pelosok Nusantara," jelas Wilson yang terpilih lagi sebagai Ketua Umum PPWI dalam Kongres Nasional PPWI November 2017 lalu di Gedung Nusantara V Kompleks MPR RI Senayan Jakarta.

Kegiatan itu, lanjut lulusan PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 ini, dilandasi oleh pemikiran dan pertimbangan atas kondisi bangsa Indonesia saat ini yang menghadapi tantangan zaman yang semakin berat. Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih melahirkan pola komunikasi dan penyebaran informasi yang baru, berbeda jauh dengan pola-pola komunikasi di masa lalu.

System dan desain komunikasi antar manusia, antar kelompok masyarakat, dan antar bangsa, dalam dua dekade terakhir telah memunculkan berbagai fenomena baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita, Indonesia. "Kita memasuki era baru yang penuh perubahan dan kejutan. Teknologi informasi yang semakin canggih dan rumit telah melahirkan pola hidup baru bagi setiap manusia di dunia ini, termasuk bangsa kita. Rasa berbangsa dan bernegara kita juga sudah mulai berubah, bergeser dari kondisi dua-tiga puluh tahun lalu," imbuh lulusan pasca sarjana dari tiga universitas terbaik di Eropa (Universitas Birmingham, Inggris; Universitas Utrecht, Belanda; dan Universitas Linkoping, Swedia) itu.

Dalam rangka menjaga rasa kebangsaan dan nasionalisme Indonesia, menurut lelaki dari suku bangsa Mori, salah satu suku terbesar di Sulawesi Tengah itu, kita perlu melakukan olah rasa, olah spiritual, olah batin. Menyerahkan bangsa Indonesia ini kepada yang maha kuasa, menyerahkan segala persoalan yang dihadapi bangsa dan negara kepada yang maha mengatur alam semesta ini.

"Acara Doa Nasional Rawat NKRI yang akan kita laksanakan nanti adalah wujud penyerahan total bangsa kita secara batiniah kepada Sang Pencipta Alam Semesta, seraya kita sampaikan isi hati bangsa se-nusantara yang tetap ingin bersatu padu, ingin hidup bersama dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak inginkan perpecahan antar suku antar agama antar ras dan antar golongan atau keompok, menolak permusuhan satu dengan lainnya, dan menyerahkan sepenuhnya kepada otoritas Tuhan Yang Maha Esa untuk membimbing setiap hati anak-anak bangsa ini kepada keinginan yang kita sudah sampaikan kepada-Nya itu," urai peraih gelar Master of Science (M.Sc) in Global Ethics dari Inggris ini.

Saat ditanya mengapa memilih Mei 2018 sebagai momentum pelaksanaan acara doa nasional ini, Wilson menjelaskan bahwa acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati dua momentum penting bangsa, yakni Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional. "Acara ini dilaksanakan dalam rangka mengisi peringatan Hardiknas 2 Mei dan Harkitnas 20 Mei 2018," katanya.

Bentuk acara yang akan digelar nanti semacam perhelatan bersama rakyat dari semua latar belakang suku, agama,, ras, antar golongan/kelompok. Warga berkumpul untuk menyampaikan doa bersama, membacakan ayat-ayat suci dari semua kitab suci agama dan kepercayaan yang ada oleh penganut masing-masing, mengikrarkan kehendak bersama merawat NKRI, dan menggelar acara ragam budaya nusantara dari Merauke hingga ke Sabang.

"Acara intinya nanti terdiri dari 4 mata acara, yakni: pembacaan ayat-ayat suci dari semua agama dan aliran kepercayaan yang ada di Indonesia, pembacaan doa bersama oleh setiap pemimpin umat dan kelompok masyarakat, pengucapan ikrar peneguhan tekad merawat kebangsaan dan NKRI, serta pagelaran beragam budaya nusantara," tutur alumni Program Persahabatan Indonesia-Jepang tahun 2000 yang disponsori oleh Japan International Cooperation Agency itu.

Wilson berharap kegiatan yang direncanakan dilaksanakan di Bandung ini akan didukung bersama oleh segenap elemen bangsa, baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri. "Kita undang segenap elemen dan sub elemen bangsa yang ada di negeri ini, dari tokoh agama dan kepercayaan, perwakilan dari 700-an suku yang ada. raja, sultan, datuk, dubalang, pimpinan puak, budayawan, seniman, kalangan pendidikan dan profesional, perwakilan diaspora dan naturalisasi, serta pejabat pemerintah, legislatif dan yudikatif, semuanya kita harapkan berpartisipasi dan berkenan hadir dalam Doa Nasional Rawat NKRI ini," urainya penuh harap. (APL/Red)

PPWI Siap Mempublikasikan Kegiatan Kodam IV Diponegoro

Detail

PPWI Siap Mempublikasikan Kegiatan Kodam IV Diponegoro

Selamat Tahun Baru 2018

Detail

Media Jateng Onlen mengucapkan Selamat Tahun Baru 2018.

 
Support : Sukarno Pressindo | Fatimah Pressindo | Putri Boga
Copyright © 2011. Media Jateng Onlen - All Rights Reserved
Template Created by Sukarno Pressindo Published by Fatimah Pressindo
Proudly powered by Sukarno