Tingkat Isian Angkutan Umum Memprihatinkan

"Load factor atau tingkat isian bus AKDP cukup memprihatinkan. Rata-rata di bawah 40%. Bahkan ada yang hanya 20%, " ungkap pakar transportasi nasional Djoko Setijowarno kepada Sukarno (penulis buku, jurnalis, anggota PPWI dan pendiri Mediajatengonlen.com) di Semarang, 2 Oktober 2015.

Djoko mencontohkan hasil penelitian Lab. Transportasi Unika Soegijapranata dengan Dishubkominfo Jawa Tengah bulan September tahun 2015. Hasil perhitungan load factor untuk 5 trayek bus AKDP di Jateng, yaitu Solo-Sragen 20%, Solo-Tawangmangu (Karanganyar) 26%, Solo-Purwantoro (Wonogiri) 22%, Solo-Terboyo (Semarang) 24% dan Solo-Mangkang (Semarang) 38%
Armada yang siap operasi hanya kisaran 20%-50% dari yang ada.
"Jika dibiarkan seperti ini, dapat diprediksi 5 yang ke depan banyak usaha angkutan umum akan gulung tikar. Bagi trayek AKDP kawasan aglomerasi dapat disegerakan dibuatkan jaringan BRT dengan konsep buy the service. Semua angkutan harus berbadan hukum dan diberi subsidi, tidak ada lagi sistem setoran. Sopir digaji tetap bulanan dengan waktu kerja 8 jam sehari, " ungkap alumni Undip dan ITB ini.
Sedangkan yang jarak jauh juga dipikirkan bentuk insentif lain yang meringankan pengusaha angkutan umum, seperti keringanan pajak, bebas bea suku cadang, dll.
Sementara itu, jam perjalanan dan rata-rata kecepatan perjalanan angkutan umum untuk rute Solo-Sragen 90 menit dan 20 km/jam, Solo-Tawangmangu 95 menit dan 25 km/jam, Solo-Wonogiri 95 menit dan 30 km/jam, Solo-Semarang 190 menit dan 35 km/jam.

..

Related product you might see:

Share this product :

Post a Comment

 
Support : Sukarno Pressindo | Fatimah Pressindo | Putri Boga
Copyright © 2011. Media Jateng Onlen - All Rights Reserved
Template Created by Sukarno Pressindo Published by Fatimah Pressindo
Proudly powered by Sukarno