Ribuan Petani Desak Gubernur Cabut Ijin Penambangan di Pegunungan Kendeng

Dua ribu petani Jawa Tengah berunjuk rasa di Kota Semarang. Aksi itu sebagai bagian dari Refleksi 55 Tahun Hari Tani Nasional. Mereka memulai aksi dari bundaran air mancur Universitas Diponegoro (Undip), Jl Pahlawan Kota Semarang, Selasa 6 Oktober 2015.

Mereka menamakan diri Aliansi Gerakan Tani Jawa Tengah untuk Transparansi dan Kedaulatan Desa. Mereka terdiri dari berbagai elemen. Antara lain Aliansi Petani Indonesia (API) Jateng, Oemah Tani Batang, Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Salatiga, SPPQT, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jateng, Gerakan Masyarakat Tembakau Indonesia (GEMATI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), TRUKA JAYA Salatiga, SPN Pekalongan, Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) Batang, Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) Jateng.
Mereka berunjuk rasa melintasi Jl Pahlawan dan berorasi hingga depan gedung Kejaksaan Tinggi Jateng. Mereka meminta kepada pemerintah untuk membangun transparansi dan anti korupsi demi terwujudnya kedaulatan petani.
Mereka menuntut beberapa hal. Pertama, laksanakan reformasi agraria sejati sesuai mandat UU PA No 5 Tahun 1960. Kedua, tolak impor pangan dan segera wujudkan kedaulatan pangan. Ketiga, "Gubernur untuk mencabut ijin penambangan di Pegunungan Kendeng dan seluruh wilayah Jawa Tengah yang mengancam lahan produktif dan merusak lingkungan, tuntut mereka dalam press release yang diterima Sukarno.
Selain itu, mereka juga menyerukan dukungan. Pertama, mendukung kerja-kerja Kejati untuk membongkar kasus-kasus korupsi yang merugikan petani maupun masyarakat pada umumnya; Melakukan penyelidikan atas terbitnya ijin-ijin penambangan di Pegunungan Kendeng dan seluruh wilayah Jawa Tengah terutama yang berpotensi mengancam lahan produktif dan merusak lingkungan.
Mereka juga mendukung kinerja Polri untuk memproses hukum pelaku dan aktor intelektual di balik pembunuhan Salim Kancil dan penganiayaan Pak Tosan. "Melakukan penyelidikan atas terbitnya ijin-ijin penambangan di Pegunungan Kendeng dan seluruh wilayah Jawa Tengah terutama yang berpotensi mengancam lahan produktif dan merusak lingkungan, " ungkap Syukur.

Related product you might see:

Share this product :

Post a Comment

 
Support : Sukarno Pressindo | Fatimah Pressindo | Putri Boga
Copyright © 2011. Media Jateng Onlen - All Rights Reserved
Template Created by Sukarno Pressindo Published by Fatimah Pressindo
Proudly powered by Sukarno